jokowi

jokowi

Minggu, 26 Januari 2014

Trias Politica untuk Kamu yang Mengaku Muda

Setelah sekian banyak artikel yang membahas peran anak muda untuk ikut berpartisipasi politik di tahun 2014, ada baiknya untuk duduk sebentar dan menyadari: Mengapa suara sangat sangat berpengaruh dalam jalannya Republik Indonesia tercinta ini? Jawabannya dapat dicari dengan memahami peran bagaimana lembaga-lembaga negara bekerja.
Teman-teman mungkin masih ingat dengan pelajaran PPKn dan Sejarah dulu sekali ketika SMP/SMA yang menyinggung soal Montesquieu (ayo masih ingat nggak siapa dia?). Montesquieu, seorang ahli politik Perancis pada masa lampau, memiliki argumen tentang pemerintahan yang baik. Menurut dia, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dapat memisahkan 3 lembaga utama yang menjalankan suatu negara.
Ini dikenal dengan nama Trias Politica. Pemisahan tersebut terdiri dari lembaga legislatif (yang bertugas membuat undang-undang dan peraturan), lembaga eksekutif (yang menjalankan roda pemerintahan harian), dan lembaga yudikatif (yang menjalankan sistem pengadilan dan mengawasi jalannya hukum).
Tujuan dari pemisahan lembaga tersebut adalah untuk menghindari tirani yang seringkali terjadi di Eropa pada masa lalu. Bayangkan, kita tinggal di negara yang penguasanya dapat mengeluarkan hukum seenaknya, menjalankan pemerintahan sesukanya, dan menginterpretasikan hukum sesukanya. Tentunya sebuah mimpi buruk untuk hidup di negara seperti itu.

Konsep Trias Politica yang didengungkan tersebut dipakai juga oleh negara kita. Lembaga-lembaga yang disebutkan di atas: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif, tercerminkan dalam sistem pemerintahan kita. Legislatif yang diwakilkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), eksekutif yang diwakilkan oleh presiden dan kabinetnya, dan yudikatif yang diwakilkan oleh lembaga kehakiman dan kejaksaan.
Dan pada Pemilu 2014 yang akan datang, kita akan memperoleh kesempatan yang sangat berharga untuk menentukan siapa yang pantas untuk duduk di salah dua dari tiga lembaga tersebut: legislatif dan eksekutif.
Pemilu legislatif (atau pemilu anggota dewan) meminta kita untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di gedung DPR dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Merekalah yang kita sebut sebagai perwakilan kita di pemerintahan. Anggota DPR memiliki peran yang luar biasa penting dalam pemerintahan suatu negara, karena merekalah yang memutuskan dan membuat undang-undang di suatu negara.
Bayangkan jika kita memiliki DPR penuh dengan orang-orang yang korup dan memikirkan kepentingan sendiri. Undang-undang yang dihasilkan tentu akan berupa undang-undang yang menguntungkan mereka dan golongan masing-masing, bukan? Mereka bisa saja mengeluarkan undang-undang yang merugikan kita seperti pajak yang tinggi, aturan yang tidak masuk akal, dan sebagainya. Apakah kita mau untuk mematuhi undang-undang yang merugikan kita?
Oleh karena itu, anak muda harus betul-betul menyadari bahwa anggota dewan yang hendak kita pilih untuk duduk di gedung DPR dan MPR betul-betul yang mewakili aspirasi kita. Jangan karena kita cuek, kita membiarkan orang-orang yang akan merugikan kita, mengacaukan hidup kita dengan menghasilkan peraturan-peraturan yang membuat hidup kita semakin menderita.
Selain pemilu anggota dewan, kita juga dihadapkan dengan pemilu presiden. Tentu semua sudah tahu apa itu presiden. Tetapi apakah teman-teman mengerti mengapa presiden itu mempunyai peran besar dalam pengambilan keputusan?
Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dari Republik Indonesia. Presiden beserta kabinet yang nanti ditunjuknya akan mempunyai tugas untuk menjalankan roda pemerintahan harian. Yang dimaksud dengan menjalankan roda pemerintahan harian adalah seperti mengawasi jalannya program-program kementrian dan proyek-proyek pemerintahan lainnya.
Pemilu presiden memang sesuatu yang sangat dielu-elukan di berbagai negara berpaham demokrasi karena dianggap sebagai simbol pemersatu dan kewibawaan dari pemerintahan. Tapi teman-teman harus ingat, presiden hanyalah salah satu bagian dari lembaga eksekutif negara. Sehingga presiden pun juga memiliki keterbatasan.
Kita tidak akan pernah bisa mengharapkan seorang presiden akan menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Masih ingat dengan upaya Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM di tahun 2012? Upaya Presiden SBY menghadapi kegagalan ketika DPR tidak menyetujui rencana tersebut. Ini merupakan salah satu contoh bagaimana pembagian wewenang terjadi dalam pemerintahan kita. Presiden, walaupun dia berkuasa dalam menjalankan roda pemerintah sehari-hari, tetap harus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga utama negara lainnya, yang salah satunya adalah lembaga legislatif.
Dengan memahami struktur lembaga negara bekerja, kita semakin mengerti betapa pentingnya pemilu bagi kelangsungan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, teman-teman sangat disarankan untuk lebih sering lagi mencoba mencari informasi mengenai tata negara kita dan calon-calon yang akan mengisi kursi pemerintahan. Dengan begitu, mudah-mudahan pemerintahan Indonesia ke depannya semakin membaik.
Ayo memilih anak muda Indonesia!

Tulisan ini dikirim oleh Prasetya Dwicahya, pelajar teknik yang berniat untuk bergelut di bidang bisnis dan sosial. Kamu juga bisa kirim karya kamu berupa tulisan, video atau audio ke info@ayovote.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar