Setelah sekian banyak artikel yang
membahas peran anak muda untuk ikut berpartisipasi politik di tahun 2014, ada
baiknya untuk duduk sebentar dan menyadari: Mengapa suara sangat sangat
berpengaruh dalam jalannya Republik Indonesia tercinta ini? Jawabannya dapat
dicari dengan memahami peran bagaimana lembaga-lembaga negara bekerja.
Teman-teman mungkin masih ingat
dengan pelajaran PPKn dan Sejarah dulu sekali ketika SMP/SMA yang menyinggung
soal Montesquieu (ayo masih ingat nggak siapa dia?). Montesquieu, seorang ahli
politik Perancis pada masa lampau, memiliki argumen tentang pemerintahan yang
baik. Menurut dia, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dapat
memisahkan 3 lembaga utama yang menjalankan suatu negara.
Ini dikenal dengan nama Trias
Politica. Pemisahan tersebut terdiri dari lembaga legislatif (yang bertugas
membuat undang-undang dan peraturan), lembaga eksekutif (yang menjalankan roda pemerintahan
harian), dan lembaga yudikatif (yang menjalankan sistem pengadilan dan
mengawasi jalannya hukum).
Tujuan dari pemisahan lembaga
tersebut adalah untuk menghindari tirani yang seringkali terjadi di Eropa pada
masa lalu. Bayangkan, kita tinggal di negara yang penguasanya dapat
mengeluarkan hukum seenaknya, menjalankan pemerintahan sesukanya, dan
menginterpretasikan hukum sesukanya. Tentunya sebuah mimpi buruk untuk hidup di
negara seperti itu.
Konsep Trias Politica yang
didengungkan tersebut dipakai juga oleh negara kita. Lembaga-lembaga yang
disebutkan di atas: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif, tercerminkan dalam
sistem pemerintahan kita. Legislatif yang diwakilkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR), eksekutif yang diwakilkan oleh presiden dan kabinetnya, dan
yudikatif yang diwakilkan oleh lembaga kehakiman dan kejaksaan.
Dan pada Pemilu 2014 yang akan
datang, kita akan memperoleh kesempatan yang sangat berharga untuk menentukan
siapa yang pantas untuk duduk di salah dua dari tiga lembaga tersebut:
legislatif dan eksekutif.
Pemilu legislatif (atau pemilu
anggota dewan) meminta kita untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di
gedung DPR dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Merekalah yang kita sebut
sebagai perwakilan kita di pemerintahan. Anggota DPR memiliki peran yang luar
biasa penting dalam pemerintahan suatu negara, karena merekalah yang memutuskan
dan membuat undang-undang di suatu negara.
Bayangkan jika kita memiliki DPR
penuh dengan orang-orang yang korup dan memikirkan kepentingan sendiri.
Undang-undang yang dihasilkan tentu akan berupa undang-undang yang
menguntungkan mereka dan golongan masing-masing, bukan? Mereka bisa saja
mengeluarkan undang-undang yang merugikan kita seperti pajak yang tinggi,
aturan yang tidak masuk akal, dan sebagainya. Apakah kita mau untuk mematuhi
undang-undang yang merugikan kita?
Oleh karena itu, anak muda harus
betul-betul menyadari bahwa anggota dewan yang hendak kita pilih untuk duduk di
gedung DPR dan MPR betul-betul yang mewakili aspirasi kita. Jangan karena kita
cuek, kita membiarkan orang-orang yang akan merugikan kita, mengacaukan hidup
kita dengan menghasilkan peraturan-peraturan yang membuat hidup kita semakin
menderita.
Selain pemilu anggota dewan, kita
juga dihadapkan dengan pemilu presiden. Tentu semua sudah tahu apa itu
presiden. Tetapi apakah teman-teman mengerti mengapa presiden itu mempunyai
peran besar dalam pengambilan keputusan?
Presiden adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan dari Republik Indonesia. Presiden beserta kabinet
yang nanti ditunjuknya akan mempunyai tugas untuk menjalankan roda pemerintahan
harian. Yang dimaksud dengan menjalankan roda pemerintahan harian adalah
seperti mengawasi jalannya program-program kementrian dan proyek-proyek
pemerintahan lainnya.
Pemilu presiden memang sesuatu yang
sangat dielu-elukan di berbagai negara berpaham demokrasi karena dianggap
sebagai simbol pemersatu dan kewibawaan dari pemerintahan. Tapi teman-teman
harus ingat, presiden hanyalah salah satu bagian dari lembaga eksekutif negara.
Sehingga presiden pun juga memiliki keterbatasan.
Kita tidak akan pernah bisa
mengharapkan seorang presiden akan menyelesaikan semua permasalahan yang ada.
Masih ingat dengan upaya Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM di tahun 2012?
Upaya Presiden SBY menghadapi kegagalan ketika DPR tidak menyetujui rencana
tersebut. Ini merupakan salah satu contoh bagaimana pembagian wewenang terjadi
dalam pemerintahan kita. Presiden, walaupun dia berkuasa dalam menjalankan roda
pemerintah sehari-hari, tetap harus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga utama
negara lainnya, yang salah satunya adalah lembaga legislatif.
Dengan memahami struktur lembaga
negara bekerja, kita semakin mengerti betapa pentingnya pemilu bagi
kelangsungan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, teman-teman sangat
disarankan untuk lebih sering lagi mencoba mencari informasi mengenai tata
negara kita dan calon-calon yang akan mengisi kursi pemerintahan. Dengan
begitu, mudah-mudahan pemerintahan Indonesia ke depannya semakin membaik.
Ayo memilih anak muda Indonesia!
Tulisan ini dikirim oleh Prasetya Dwicahya, pelajar teknik yang berniat untuk bergelut di bidang bisnis
dan sosial. Kamu juga bisa kirim karya kamu berupa tulisan, video atau audio ke
info@ayovote.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar