jokowi

jokowi

Minggu, 26 Januari 2014

Specimen Surat Suara


Ini adalah hanya berupa CONTOH sesuai Specimen yang dikeluarkan pihak KPU-RI.
Bagi para Caleg yang berminat untuk mencetak dalam ukuran sebenarnya 
(sudah disertai Nama Caleg Pemesan) untuk keperluan Sosialisasi kepada masyarakat, 
dapat menghubungi email : 
pinasticyber2013@gmail.com
atau
SMS : 0812 5168 6111

JADILAH PEMILIH CERDAS !

Jumlah Pemilih (Voter)  pada Pemilukada Kabupaten Pulang Pisau 2013 yang akan datang cukup banyak (sesuai Daftar Pemilih Sementara berjumlah 104.318 Pemilih).
Kita berharap, semoga para Pemilih pemula di Kabupaten Pulang Pisau akan semakin antusias berpartisipasi dalam Pemilukada yang akan datang ini, sebagaimana kontribusi para Pemilih pemula pada Pemilu Presiden 2009 yang lalu, dimana angka partisipatif Pemilih Pemula (usia 17 - 21 tahun) jauh lebih tinggi daripada Pemilih yang berusia 22 tahun keatas.

Jika saja pihak KPU Kabupaten Pulang Pisau mau membaca “PELUANG EMAS” ini, dimana para Pemilih Pemula memiliki potensi partisipasi yang cukup tinggi dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Pulang Pisau, mungkin ini akan menjadi “target sosialisasi” untuk mengurangi angka GOLPUT. Melalui pembinaan dan sosialisasi yang intensif, kita dapat mengandalkan pasrtisipasi para Pemilih Pemula ini sebagai “motor” dalam menggerakan para Pemilih yang berusia diatasnya untuk lebih berpartisipasi sebagai Pemilih. Hal ini untuk menghindari “feedback” negatif, dimana justru para Pemilih lanjut akan mengajak para Pemilih Pemula untuk ikut dalam kelompok “Golput”. Preseden negatif ini yang seharusnya dapat diantisipasi oleh Pihak KPU Kabupaten Pulang Pisau. 

Jika kita mau jujur mengatakan bahwa, kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan Pemilukada yang akan datang memang bukan semata-mata hasil kerja KPU saja, melainkan juga adalah hasil partisipasi masyarakat secara aktif dan menyeluruh. Apalah artinya Pemilukada yang dilaksanakan dengan damai dan aman, jika hanya diikuti oleh “segelintir” Pemilih saja alias jumlah Golput-nya relatif tinggi ?!

Secara kontekstual, Pemilukada dilaksanakan untuk Memilih Bupati dan Wakil Bupati yang kompeten mau secara cerdas, profesional dan transparan membangun Daerahnya menjadi lebih maju....., namun apa yang akan diharapkan jika angka keikutsertaan masyarakat dalam Pemilukada masih relatif rendah ! Disinilah peran KPU Kabupaten Pulang Pisau harus lebih “massive” dalam melakukan “penetrasi” sosialisasi kepada masyarakat luas.

Selain peningkatan intensitas sosialisasi tadi, ada pula hal lain yang tidak kalah penting untuk menjadi perhatian pihak KPU Kabupaten Pulang Pisau, yaitu urusan MENCOBLOS ! Kalau hanya “MENCOBLOS”, ini sih perkara gampang banget. Tetapi untuk menentukan pilihan yang tepat, rasanya tidaklah mudah. Masih banyak masyarakat kita yang “memilih” Golput daripada memilih satu diantara pasangan Calon yang disodorkan. Menjadi tugas KPU-lah untuk lebih menekankan kepada para para kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati, Tim Sukses dan/atau Tim Kampanye agar lebih menekankan Visi dan Misi kandidat dalam kegiatan kampanyenya. Tidak melulu “jual janji”, menghasut lawan politiknya atau malah membawa isu-isu SARA dalam berkampanye. Selain tingginya angka Golput, mungkin hal ini juga yang sering juga menjadi titik krusial terjadinya “kegagalan” dalam penyelenggaraan Pemilukada.

Sebagai masyarakat, mungkin ada baiknya kita sudah semakin cerdas dalam berpolitik.
Memilih untuk terjun sebagai partispan/pendukung salah satu Calon, bukan berarti kita harus “Mati-matian” atau “berani mati” membela Calon yang kita dukung. Santai aja ! Kondisikan posisi kita dalam kondisi terkontrol, secara emosi maupun psikologis. Jangan mudah terhasut dengan isu-isu tak jelas yang dilontarkan oleh Tim Sukses atau Calon anda. Semua itu BELUM TENTU BENAR ! Biasanya, isu-isu negatif tentang Lawan Politik yang dilontarkan oleh Calon lain, hanya untuk menyatakan bahwa “AKULAH YANG PALING SEMPURNA” atau “AKULAH YANG PALING BENAR” atau “AKULAH YANG PALING LAYAK DIPILIH”. Jika sampai hal ini yang terjadi, LEBIH BAIK ANDA CARI CALON LAIN UNTUK DIDUKUNG.
Ngapain anda memilih Calon yang bisanya hanya “menghasut” ?! Pilihlah Calon yang memiliki Visi dan Misi yang jelas, yang memiliki Visi dan Misi yang masuk akal sehat ! Jangan mau termakan dengan “Janji Sorga” atau iming-iming (duit, misalnya).

Kita sebagai masyarakat Pulang Pisau sangat-sangat mendambakan Daerah kita dapat berdiri “sejajar” dengan daerah lain yang sudah maju. Walaupun Kabupaten Pulang Pisau masih dalam kategori Kabupaten yang masih relatif “muda”, kita harus berani yakin bahwa kedepan Bumi Handep Hapakat ini HARUS MAJU ! Maju karena Masyarakatnya yang cerdas, Maju karena Pemimpinnya yang merakyat, profesional dan transparan.

Semua masyarakat memiliki hak, tanggung jawab dan pengarus besar dalam membangun daerahnya sendiri, termasuk masyarakat Pulang Pisau. Melalui Pemilukada Kabupaten Pulang Pisau inilah kita membuktikan peran sertanya dengan mencoblos atau memilih Calon terbaik, Bupati dan Wakil Bupati. Menjadi Golput, berarti kita memposisikan diri kita sebagai masyarakat “picik” dan “egois”. Menjadi Masyarakat Golput, secara moral, akan “meniadakan” hak-hak kita untuk “menuntut “lebih” dari Pemimpin daerahnya.

So, jadilah Pemilih yang Baik bagi masa depan Kabupaten Pulang Pisau yang lebih baik.
Jadilah Pemilih yang cerdas bagi kemajuan Republik Indonesia.!
Jadilah Pemilih yang cerdas bagi kemajuan Bumi Handep Hapakat….!


PULANG PISAU, BISA !


Trias Politica untuk Kamu yang Mengaku Muda

Setelah sekian banyak artikel yang membahas peran anak muda untuk ikut berpartisipasi politik di tahun 2014, ada baiknya untuk duduk sebentar dan menyadari: Mengapa suara sangat sangat berpengaruh dalam jalannya Republik Indonesia tercinta ini? Jawabannya dapat dicari dengan memahami peran bagaimana lembaga-lembaga negara bekerja.
Teman-teman mungkin masih ingat dengan pelajaran PPKn dan Sejarah dulu sekali ketika SMP/SMA yang menyinggung soal Montesquieu (ayo masih ingat nggak siapa dia?). Montesquieu, seorang ahli politik Perancis pada masa lampau, memiliki argumen tentang pemerintahan yang baik. Menurut dia, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dapat memisahkan 3 lembaga utama yang menjalankan suatu negara.
Ini dikenal dengan nama Trias Politica. Pemisahan tersebut terdiri dari lembaga legislatif (yang bertugas membuat undang-undang dan peraturan), lembaga eksekutif (yang menjalankan roda pemerintahan harian), dan lembaga yudikatif (yang menjalankan sistem pengadilan dan mengawasi jalannya hukum).
Tujuan dari pemisahan lembaga tersebut adalah untuk menghindari tirani yang seringkali terjadi di Eropa pada masa lalu. Bayangkan, kita tinggal di negara yang penguasanya dapat mengeluarkan hukum seenaknya, menjalankan pemerintahan sesukanya, dan menginterpretasikan hukum sesukanya. Tentunya sebuah mimpi buruk untuk hidup di negara seperti itu.

Konsep Trias Politica yang didengungkan tersebut dipakai juga oleh negara kita. Lembaga-lembaga yang disebutkan di atas: Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif, tercerminkan dalam sistem pemerintahan kita. Legislatif yang diwakilkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), eksekutif yang diwakilkan oleh presiden dan kabinetnya, dan yudikatif yang diwakilkan oleh lembaga kehakiman dan kejaksaan.
Dan pada Pemilu 2014 yang akan datang, kita akan memperoleh kesempatan yang sangat berharga untuk menentukan siapa yang pantas untuk duduk di salah dua dari tiga lembaga tersebut: legislatif dan eksekutif.
Pemilu legislatif (atau pemilu anggota dewan) meminta kita untuk memilih wakil-wakil rakyat yang duduk di gedung DPR dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Merekalah yang kita sebut sebagai perwakilan kita di pemerintahan. Anggota DPR memiliki peran yang luar biasa penting dalam pemerintahan suatu negara, karena merekalah yang memutuskan dan membuat undang-undang di suatu negara.
Bayangkan jika kita memiliki DPR penuh dengan orang-orang yang korup dan memikirkan kepentingan sendiri. Undang-undang yang dihasilkan tentu akan berupa undang-undang yang menguntungkan mereka dan golongan masing-masing, bukan? Mereka bisa saja mengeluarkan undang-undang yang merugikan kita seperti pajak yang tinggi, aturan yang tidak masuk akal, dan sebagainya. Apakah kita mau untuk mematuhi undang-undang yang merugikan kita?
Oleh karena itu, anak muda harus betul-betul menyadari bahwa anggota dewan yang hendak kita pilih untuk duduk di gedung DPR dan MPR betul-betul yang mewakili aspirasi kita. Jangan karena kita cuek, kita membiarkan orang-orang yang akan merugikan kita, mengacaukan hidup kita dengan menghasilkan peraturan-peraturan yang membuat hidup kita semakin menderita.
Selain pemilu anggota dewan, kita juga dihadapkan dengan pemilu presiden. Tentu semua sudah tahu apa itu presiden. Tetapi apakah teman-teman mengerti mengapa presiden itu mempunyai peran besar dalam pengambilan keputusan?
Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan dari Republik Indonesia. Presiden beserta kabinet yang nanti ditunjuknya akan mempunyai tugas untuk menjalankan roda pemerintahan harian. Yang dimaksud dengan menjalankan roda pemerintahan harian adalah seperti mengawasi jalannya program-program kementrian dan proyek-proyek pemerintahan lainnya.
Pemilu presiden memang sesuatu yang sangat dielu-elukan di berbagai negara berpaham demokrasi karena dianggap sebagai simbol pemersatu dan kewibawaan dari pemerintahan. Tapi teman-teman harus ingat, presiden hanyalah salah satu bagian dari lembaga eksekutif negara. Sehingga presiden pun juga memiliki keterbatasan.
Kita tidak akan pernah bisa mengharapkan seorang presiden akan menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Masih ingat dengan upaya Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM di tahun 2012? Upaya Presiden SBY menghadapi kegagalan ketika DPR tidak menyetujui rencana tersebut. Ini merupakan salah satu contoh bagaimana pembagian wewenang terjadi dalam pemerintahan kita. Presiden, walaupun dia berkuasa dalam menjalankan roda pemerintah sehari-hari, tetap harus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga utama negara lainnya, yang salah satunya adalah lembaga legislatif.
Dengan memahami struktur lembaga negara bekerja, kita semakin mengerti betapa pentingnya pemilu bagi kelangsungan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu, teman-teman sangat disarankan untuk lebih sering lagi mencoba mencari informasi mengenai tata negara kita dan calon-calon yang akan mengisi kursi pemerintahan. Dengan begitu, mudah-mudahan pemerintahan Indonesia ke depannya semakin membaik.
Ayo memilih anak muda Indonesia!

Tulisan ini dikirim oleh Prasetya Dwicahya, pelajar teknik yang berniat untuk bergelut di bidang bisnis dan sosial. Kamu juga bisa kirim karya kamu berupa tulisan, video atau audio ke info@ayovote.com